RINCIAN
Anda di sini: Rumah » Berita » berita industri » Memahami Perkembangan Dari Lesi Prakanker Menjadi Kanker

Memahami Perkembangan Dari Lesi Prakanker Menjadi Kanker

Dilihat: 88     Penulis: Editor Situs Waktu Publikasi: 16-02-2024 Asal: Lokasi

Menanyakan

tombol berbagi facebook
tombol berbagi twitter
tombol berbagi baris
tombol berbagi WeChat
tombol berbagi tertaut
tombol berbagi pinterest
tombol berbagi whatsapp
bagikan tombol berbagi ini

Kanker tidak berkembang dalam semalam;sebaliknya, timbulnya penyakit ini merupakan proses bertahap yang biasanya melibatkan tiga tahap: lesi prakanker, karsinoma in situ (tumor awal), dan kanker invasif.

Kanker berkembang


Lesi prakanker berfungsi sebagai peringatan terakhir tubuh sebelum kanker bermanifestasi sepenuhnya, mewakili keadaan yang dapat dikontrol dan dibalik.Namun, apakah kemajuan ini akan berbalik atau memburuk tergantung pada tindakan seseorang.


Apa itu Lesi Prakanker?

Pertama, penting untuk diingat bahwa lesi prakanker bukanlah kanker;mereka tidak mengandung sel kanker.Mereka dapat dipandang sebagai kerabat dekat kanker, dengan kemungkinan berkembang menjadi kanker jika terkena pengaruh karsinogen dalam waktu lama.Oleh karena itu, keduanya tidak setara dengan kanker dan tidak boleh disamakan.


Evolusi dari lesi prakanker menjadi kanker merupakan proses bertahap, biasanya berlangsung selama beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun.Jangka waktu ini memberikan peluang luas bagi individu untuk melakukan intervensi.Lesi prakanker disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi atau peradangan kronis, gaya hidup tidak sehat, dan kecenderungan genetik.Mengidentifikasi lesi prakanker bukanlah hasil yang negatif;ini adalah peluang untuk intervensi tepat waktu, pencegahan tumor ganas, dan potensi pembalikan.Tindakan seperti operasi pengangkatan, pemberantasan peradangan, dan blokade faktor stimulasi dapat mengembalikan lesi prakanker ke keadaan normal.

Tidak semua tumor menunjukkan lesi prakanker yang khas dan mudah dideteksi.Lesi prakanker yang umum ditemui secara klinis meliputi:

  • Mencegah Kanker Lambung: Waspadai Gastritis Atrofi Kronis

  • Tahapan perkembangan: Mukosa lambung normal → Gastritis superfisial kronis → Gastritis atrofi kronis

  • Perubahan histologis: Metaplasia usus, displasia

  • Hasil akhirnya: Kanker lambung

Meskipun gastritis atrofi kronis tidak selalu berkembang menjadi kanker lambung, kondisi yang tidak diobati atau rangsangan berulang (seperti konsumsi alkohol berlebihan, refluks empedu, infeksi Helicobacter pylori, atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam waktu lama) dapat meningkatkan risiko kanker.


Manifestasi klinisnya meliputi:

  • Mual dan muntah

  • Perut kembung dan nyeri

  • Kehilangan selera makan

  • bersendawa

  • Mencegah Kanker Kolorektal: Jangan Remehkan Polip Kolorektal Adenomatosa

  • Tahapan perkembangan penyakit: Kanker kolorektal adenomatosa kolon → Peradangan usus → Polip kolon → Tumor polipoid kolon

  • Garis waktu transformasi: Polip jinak menjadi kanker biasanya membutuhkan waktu 5-15 tahun.


Gejala polip kolorektal adenomatosa:

  • Peningkatan pergerakan usus

  • Sakit perut

  • Sembelit

  • Kotoran berdarah


Mencegah Kanker Hati: Awasi Sirosis Hati

Tahapan perkembangan: Hepatitis → Sirosis hati → Kanker hati

Faktor risiko: Individu dengan riwayat hepatitis B dan sirosis hati yang menyertainya berisiko tinggi terkena kanker hati.


Metode intervensi:

  • Pemeriksaan rutin: Pemeriksaan USG B hati dan kadar alfa-fetoprotein setiap 3-6 bulan untuk pasien sirosis terkait hepatitis B.

  • Pemantauan aktif replikasi virus hepatitis B dan terapi antivirus terstandar untuk pasien hepatitis B.

  • Tindakan pencegahan lainnya: berhenti merokok dan minum alkohol, serta menghindari kerja berlebihan.

  • Mencegah Kanker Payudara: Waspadai Hiperplasia Payudara Atipikal


Proses umum: Payudara normal → Hiperplasia non-atipikal → Karsinoma in situ → Hiperplasia payudara → Hiperplasia → Kanker payudara